Lakukan Tiga Amalan Ini untuk Mengada Pahala Ketika Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 2017 | Khamis (21/9/2017) besok bertepatan dengan 1 Muharram 1439 H, yang merupakan awal tahun dalam kalendar Islam.
Muharram merupakan salah satu bulan yang dihormati selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab Mudhar.
Ada banyak kemuliaan yang diberikan Allah SWT di bulan yang diharamkan untuk perang ini.
Bila melakukan beberapa amalan ini, banyak sekali kebaikan yang akan diraih oleh kaum muslim.
Berikut tiga amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram agar dapat meraih pahala di sisi Allah SWT.
1. Berpuasa Sunah Asyura
Selain Ramadan, puasa yang paling utama adalah saat bulan Muharam. Ini sesuai dengan hadits berikut:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu).
Sedangkan anjuran untuk puasa sunah Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram adalah sebagai berikut:
”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Bila ingin melaksanakan, niat puasa sunah Asyura adalah:
نَوَيْتُ صَوْم عشرسُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari asyura, sunnah karena Allah ta’ala.
2. Berpuasa Sunah Tasu'a
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Adapun niat puasa sunah Tasu'a adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala.
3. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim memang tak perlu menunggu bulan Muharram. Namun bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304). (*/dari berbagai sumber)
Sumber : http://www.tribunnews.com
Muharram merupakan salah satu bulan yang dihormati selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab Mudhar.
Ada banyak kemuliaan yang diberikan Allah SWT di bulan yang diharamkan untuk perang ini.
Bila melakukan beberapa amalan ini, banyak sekali kebaikan yang akan diraih oleh kaum muslim.
Berikut tiga amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram agar dapat meraih pahala di sisi Allah SWT.
1. Berpuasa Sunah Asyura
Selain Ramadan, puasa yang paling utama adalah saat bulan Muharam. Ini sesuai dengan hadits berikut:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu).
Sedangkan anjuran untuk puasa sunah Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram adalah sebagai berikut:
”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Bila ingin melaksanakan, niat puasa sunah Asyura adalah:
نَوَيْتُ صَوْم عشرسُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari asyura, sunnah karena Allah ta’ala.
2. Berpuasa Sunah Tasu'a
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Adapun niat puasa sunah Tasu'a adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala.
3. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim memang tak perlu menunggu bulan Muharram. Namun bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304). (*/dari berbagai sumber)
Sumber : http://www.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment